Saturday, March 31, 2018

Trip to Air Terjun Pulau Simo Plus Puncak Pukatan

Menikmati keindahan alam biasanya selalu identik dengan perjalanan yang jauh dan trek yang menguras tenaga. Seperti air terjun misalnya, biasanya dimulai dengan perjalanan yang menyenangkan melewati jalan beraspal kemudian dilanjutkan dengan perjalanan  mendaki bukit dan menuruni lembah yang membuat nafas ngos-ngosan.



Dari semua air terjun yang pernah kudatangi di Kabupaten Kampar seperti Koboko, Panisan, Batu Dinding, Lubuk Nginiu, dan Pulau Simo, Pulau Simo lah yang menurutku air terjun yang treknya sangat cocok bagi kamu yang ingin menikmati keindahan alam tanpa menguras tenaga yang cukup banyak.

Untuk sampai di Pulau Simo, kamu hanya butuh waktu kurang dari dua jam setengah dengan lalu lintas normal dari Pekanbaru melalui jalan lintas Pekanbaru-Sumatra Barat. Tak perlu bingung dan bertanya-tanya untuk sampai ke sana, kamu bisa mengandalkan Google Maps yang akan membawamu hingga ke tujuan. Selain itu juga ada penunjuk jalan menuju Pulau Simo ketika sudah mendekati lokasi air terjun.

Dari jalan beraspal, kamu akan diarahkan untuk berbelok melewati jalan dengan tanah kuning, jalan ini juga bisa dilalui mobil, setelah mengikuti petunjuk arah kamu akan sampai di sebuah kedai dan memarkirkan kendaraan kamu di sana.

Kamu hanya perlu membayar lima ribu rupiah untuk akses masuk ke air terjun, berjalan menuruni bukit dan dalam waktu kurang dari lima menit terdengar gemuruh suara air yang terjun dari ketinggian, hanya perlu beberapa langkah lagi air terjun Pulau Simo akan memanjakan mata.
Ada banyak penjual makanan di sekitar air terjun, akses yang dekat dari jalan raya dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar untuk mencari rezeki. Di sini dijual mie instan, gorengan, minuman dan aneka makanan lainnya. Bagi kamu yang tidak bisa berenang kamu bisa menyewa benen seharga 10 ribu rupiah untuk benen berukuran besar dan lima ribu rupiah untuk ukuran sedang.

***
Alfin, kakak perempuanku tiba-tiba mengirimkan pesan melalui Whatsapp, ia menanyakan apakah Sabtu dan Minggu aku ada kegiatan. Tentu saja ku jawab tidak karena memang begitulah adanya, kemudian Alfin mengatakan ia akan ke Pekanbaru Jumat sore dan memintaku untuk menemani liburan di Sabtu dan Minggu.

Ku ceritakan padamu kawan, aku tidak terlalu suka berjalan-jalan di pusat perbelanjaan atau mall, paling banter jalan-jalan doang tanpa membeli apapun, maklumlah aku hanya mahasiswa yang belum bisa menghasilkan uang. Hal ini tentu saja membuatku sedikit bingung kemana mengajak Kakakku jalan-jalan. Akhirnya kutanyai dia dan kutawarkan beberapa pilihan, apakah ia mau berjalan-jalan ke mall atau ke alam. Untungnya dia memilih berjalan-jalan ke alam.

Teluk Jering, Candi Muara Takus, Air Terjun, Ulu Kasok dan beberapa tempat wisata yang berada di Kampar kutawarkan kepadanya, akhirnya ia mengatakan terserah aku mau membawanya kemana. Dasar perempuan pikirku, terserah asal tak terlalu jauh. Aku hanya mengiyakan.

 
Sebelum menuruni bukit menuju air terjun
 
air terjun pulau simo
***
Sabtu pagi ku kirim pesan singkat ke Een dan mengajaknya untuk pergi dolan, ia dengan senang hati mau menemani. Awalnya aku mengajak Een ke Teluk Jering, ia menolak dengan dalih sudah pergi ke sana. Akhirnya aku mengajaknya ke Air Terjun yang belum pernah kami kunjungi, sedikit berselancar ria di Instagram kami memutuskan Pulau Simo yang menjadi tujuan kami hari ini.
Karena sama-sama belum pernah ke sana, map pun jadi andalan kami, tertulis 2 jam 9 menit jarak tempuh dari Pekanbaru. Pukul 8.30 am kami berangkat.

Kami pergi berempat, Aku, Een, Kakakku Alfin, dan teman Een, Laily. Sebelumnya aku tidak memberitahu Alfin tentang jarak tempuh yang akan kami lewati, ia terheran-heran ketika tahu jalan yang kami lewati sama arahnya ke Candi Muara Takus, kemudian melewati Ulu Kasok, Cubodak Hill, Puncak Pukatan dan baru sampailah ke Air Terjun Pulau Simo. “Tadi bilangnya jangan jauh-jauh, ini malah diajak ke yang paling jauh,” gerutunya sambil tertawa.

Sesampainya di sana kami berfoto-foto dan mengabadikan momen melalui jepretan kamera, menceburkan diri dan merasakan dinginnya air serta melepaskan kepenatan dan masalah yang kami bawa dari tempat asal kami masing-masing.

Usai puas bermain-main dan berfoto kami makan bakwan yang dijual di sekitar air terjun. Kemudian kami memutuskan untuk pulang, mengingat ada beberapa tempat wisata yang bisa kami kunjungi. Menikmati makan siang di pinggir jalan dengan panorama danau Koto Panjang.

Setelah itu kami naik ke Puncak Pukatan, cukup membayar lima ribu rupiah untuk bisa sampai di puncak. Akses ke puncak sudah dilapis dengan semen sehingga memudahkan kami untuk sampai ke atas. Betapa menakjubkan pemandangan dari puncak, hamparan danau Koto Panjang terlihat jelas di bawah sana, mobil dan truk-truk besar melintasi jalan yang berkelok terlihat kecil. Ada banyak spot foto yang bisa diambil di sini seperti pintu yang seolah-olah kita keluar dari langit, rumah pohon, ayunan, perahu dan berbagai spot menarik dan instagramable. Cocok buat kamu yang suka selfie.
 
pintu menuju khayangan

 
berayun dari ketinggian

 
sisi lain dari puncak pukatan

 
love indonesia

 
berakit-rakit ke langit



Ayo ke Riau,ekspolarasi kekayaan wisata alam yang ada di Riau.
Previous Post
Next Post

0 komentar: