Thursday, February 28, 2019

Ke Jogja? Jangan Lupa Mampir ke Tempat Ini



Jalan-jalan ke Yogyakarta, Kota Gudeg, kotanya para raja. Jika ingin ke sana sempatkan untuk dapat mengunjungi sebanyak mungkin wisata yang bisa dikunjungi. Dengan waktu sempit pun jangan lupa sempatkan jalan-jalan. Jangan karena malas gerak alias mager, liburan hanya diisi dengan tiduran di hotel atau penginapan. Aku akan berbagi pengalaman liburan ke Yogyakarta selama dua hari.

Day 1

Candi Borobudur dan Prambanan



Karena berangkat dari Semarang, tentu pertama kita sambangi adalah Candi Borobudur yang letaknya di pinggiran Jawa Tengah alias Magelang. Jangan salah, Borobudur bukan di Yogyakarta, tapi di Magelang.


Kalau berkunjung ke Borobudur jangan lupa ke Prambanan, meski letaknya ujung ke ujung. Harus sempatkan diri, bisa beli tiket dua sekaligus dari Borobudur. Dapat diskon Rp 5 ribu. Prambanan terletak di Yogyakarta tepatnya di Sleman. Kalau candi yang satu ini pasti tidak akan keliru tempatnya ya, karena memang di Yogyakarta.





Malioboro



Sampai di penginapan setelah dari Borobudur dan Prambanan saat maghrib, daya tarik kasur sangatlah kuat. Mungkin memiliki daya tarik seperti magnet. Rasa malas mulai menerpa. Untung rekanku, Nia mengingatkan kalau kami sudah jauh-jauh datang dari Sumatera, masa iya cuma tiduran di kamar penginapan. “Ayolah, kita keluar, ini di Jogja lo,” kata Nia

Di Malioboro, kami berjalan kaki menyusuri trotoar jalanan. Tak lupa berfoto di papan nama Jalan Malioboro yang legendaris. Melihat-lihat pernak-pernik khas Yogyakarta, seperti gantungan kunci, batik, kaos dan lain-lain sampai larut malam.



Tugu Yogya



Dikenal juga dengan nama Tugu Pal Putih. Sebelum ke Malioboro kami berkunjung terlebih dahulu di Tugu Yogya. Letaknya di tengah perempatan jalan, sangat ramai kalau malam. Jika ingin berfoto di dekat tugu ini harus berhati-hati. Perhatikan jalan, perhatikan lampu merah dari arah mana yang sedang menyala baru ambil foto. Jika tidak, nanti kena klakson pengguna jalan.

Untuk menyeberang menuju Tugu Pal Putih jangan lupa perhatikan kiri kanan jalan sebelum menyeberang. Tetap utamakan keselamatan.

Di sini kami mencoba makanan nasi kucing, harganya cuma Rp 3 ribu, meskipun nasinya kurang banyak. Namanya juga nasi kucing. Dari Tugu Yogya kami berjalan kaki menuju Malioboro.

Day 2

Keraton Ngayogyakarta

sumber: indonesiakaya.com

Keraton ini terletak di jantung kota. Tak ada salahnya juga kan kalau mengunjungi bangunan bersejarah dan belajar dari masa lalu. Ada banyak pendopo atau bangsal dan koleksi-koleksi lainnya. Sayangnya aku kurang suka dengan  wisata sejarah, bukan aku tak menghargai sejarah tapi saat itu tidak ada acara, jadi kami seperti berjalan-jalan di museum.

Di bangunan ini ada manekin pengantin adat dari berbagai daerah di Indonesia, dipamerkan dari balik kaca, sehingga pengunjung bisa melihatnya dari luar bangunan. Di bangunan yang lain ada berbagai foto dari zaman dahulu, kendaraan dan foto-foto anggota kerajaan juga para abdidalem.

Di salah satu sisi dipamerkan mobil mewah pada zamannya, limosin dijejer rapi. Katanya itu masih berfungsi dan dirawat dengan baik.


Shopping Center


Ini surganya pencinta buku, usai dari keraton kami bertolak ke Shopping Center. Harga bukunya murah-murah. Kalau berkunjung ke sini, list dulu buku yang akan dibeli. Jika tidak, nanti kamu bingung sendiri.

Aku membeli dua buku karya Pramodya Ananta Toer dan sebuah buku karya Sudjiwo Tedjo. Untuk buku tebal-tebal seperti buku Pramodya, Laskar Pelangi, atau Harry Potter. Biasanya dibandrol dengan harga Rp 35 ribu. Kalau yang tidak tebal sekitar Rp 20 ribuan. Tergantung penjualnya tentu saja, rata-rata segitu. O ya, kamu juga boleh meminta sampul untuk buku yang kamu beli. Tentu saja gratis.

Selain novel, juga ada buku-buku pendidikan, seperti kamus, buku persiapan berbagai macam ujian dan buku-buku lainnya. Sekali lagi siapkan list sebelum datang atau kamu akan pusing sendiri. Shopping Center terletak di kompleks Taman Pintar Yogyakarta, di jalan Sriwedani. Jangan sampai lewat jam 4 sore ya, karena took akan tutup.


Pasar Beringharjo


Banyak pernak-pernik khas Yogyakarta di sini. Di sepanjang jalan juga banyak dijual makanan khas Yogyakarta dengan harga miring, sangat jauh jika dibandingkan di gerai atau toko-toko yang menjual secara khusus.

Matamu akan termanjakan dengan batik-batik dan pakaian atau pun kaos yang dijual di sini. Pintar-pintarlah dalam menawar. Tapi jangan terlalu sadis, kasihan juga penjualnya kan?

Tapi kalau berbelanja pakaian lebih kusarankan di area Wisata Prambanan dan Jalan Malioboro. Menurutku di situ lebih mudah mencari dan lebih murah dalam perihal harga.

Day 3

Kami pulang ke Semarang sebelum keesokan harinya terbang ke Sumatera.





Previous Post
Next Post

0 komentar: