Thursday, September 3, 2015

Kapan???

[caption id="attachment_841" align="aligncenter" width="300"]kapan pic: google
Kapan merupakan satu kata berjuta makna. Sebuah kalimat tanya yang kadang tak berarti apa-apa kadang pula sangat sulit di jawab, juga kadang sangat sakit untuk didengarkan apalagi dicari jawabannya.

Dimulai dari kapan nikah, kapan punya anak, kapan punya menantu, kapan punya cucu sampai akhirnya loe akan ditanya kapan meninggal?. Hehehe abaikan yang terakhir. Tapi itu semua tak berarti apa-apa buat ane tentunya, karena dengan status masih muda dan masih mahasiswa tentu saja pertanyaan beruntun itu bisa dipikirkan nanti-nanti jikalau waktu telah tiba. Hanya saja pertanyaan yang sedikit menyakitkan menyulitkan sekaligus menggalaukan yaitu ‘kapan punya pacar?’. Kalau dengar pertanyaan itu seolah-olah terdengar alunan syahdu lagu Kunto Aji. “sudah terlalu lama sendiri, sudah terlalu lama aku asik sendiri, tanpa ada yang menemani”. *abaikan

Nah sebagai mahasiswa atau anak rantau yang tinggal di negeri orang, loe semua pasti pernah ngalamin ketika ditanya kapan. Khususnya kapan pulang. Oops tunggu dulu... dimulai dari memasuki akhir semester loe akan dibanjiri dengan pertanyaan: kapan ujian?. Setelah pertanyaan itu selesai loe jawab dengan benar dan loe dapat hadiah 1 juta rupiah dipotong pajak 100%. Temen loe akan nanya lagi, “kapan pulang kampung,” (biasanya mo nitip bayar UKT nih)

Setelah dari temen loe, kemudian dari nyokap, kakek, kakak, nenek, ampe tetangga dikampung pun bakalan nanyain tentang kapan kepulangan loe. (Maklum mau nitip sesuatu).

Sebagai salah satu bagian dari masyarakat dengan jiwa sosial yang sangat tinggi, kepulangan loe dikampung halaman akan disambut meriah dengan karpet merah ditambahi alunan rebana yang mendayu-dayu (bercanda bro, loe pikir loe bupati apa?). sampai dirumah belum lagi melepas penat pasti ada satu dari sekian puluh tetangga loe yang nanya “kapan balek ke kota”. Kalo ane digituin pasti ane jawab. “ngapa? Ngusir ya?”, ane pastiin temen loe langsung diam seribu rupiah.

Dikampung ane, tetangga sangat over peduli sama tetangganya, bahkan apa yang sudah sedang dan akan loe lakukan pasti terendus oleh tetangga. Jika loe butuh informasi sebanyak-banyaknya, hal yang pertama yang harus loe cari adalah warung. Kenapa? Karana warung adalah pusat segala informasi. Disini jangan harap loe bisa ngelakuin hal-hal yang aneh-aneh karena dengan begitu, loe akan langsung jadi selebritis, bedanya duit loe gak akan kayak selibritis. Tetap segitu-gitu aja kalo loe nggak ada usaha apa-apa.

Oke kayaknya arah tulisan ini udah ngelantur kemana-kemana, kembali ke topik sebelumnya, yaitu kapan. Nah ketika memasuki penghujung liburan panjang loe yang sepanjang cinta fitri, loe akan ditanya sampai lusinan kali sebuah pertanyaan yang hanya sekedar basa-basi, yaitu: “kapan berangkat?”. Meskipun loe jawab dengan benar pertanyaan ini, si penanya pasti bakalan nanya lagi pertanyaan yang sama 3 hari kemudian ketika ketemu diwarung atau dimana aja.

Setelah ane pikir setengah matang, mungkin pertanyaan ini sudah menjadi semacam obsesi untuk beramah-tamah sebagai sodara sekampung atau pembuka percakapan alias basa-basi. Jawaban dari pertanyaan ini sepertinya nggak ada faedahnya bagi sipenanya. Toh nanti bakalan nanya lagi.

Jadi ane saranin buat loe loe semuanya, jangan lekas naik tensi jika ditanya kayak beginian. Ini bukannya pertanyaan mengusir, ini hanyalah semacam tradisi yang membuat loe lebih dekat dengan tetangga loe. Kalo loe males jawab tinggal pasang aja senyum yang paling manis sehingga yang nanya bakalan kelepek-kelepek lalu suka deh sama loe. (loe kan jomblo). Nggak usah dijawab juga nggak apa-apa, tapi siap-siap loe bakalan dikatain sombong dan akan jadi selebritis nantinya. HAHAHA (ini ketawa jahat, karena ane CapsLock.
Previous Post
Next Post

0 komentar: