Thursday, September 3, 2015

Semarak Menyambut Kemerdekaan


14 Agustus 2015, dalam rangka menyambut dirgahayu Republik Indonesia ke-70 panitia peringatan hari kemerdekaan indonesia kecamatan reteh kabupaten indragiri Hilir selenggarakan karnaval di Pulau Kijang.

Karnaval ini diikuti oleh pelajar dari tingkat SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA sekecamatan Reteh. Acara ini menampilkan berbagai macam pertunjukan seperti drum band yang diikuti dengan penampilan bak pejuang kemerdekaan tempo dulu, ada pula yang memakai seragam dokter, guru, tentara, polisi, petani, tukang jamu, ustadz, kiai, pahlawan dan lain lain.

Dari ujung desa sampai ujung kampung, kelurahan sampai kecamatan terlihat warna warni bendera panjang umbul-umbul menghiasai halaman halaman depan rumah penduduk. Di tepi-tepi jalan tampak meriah ditambah dengan warna merah putih yang gagah berdiri di tiap-tiap rumah. Tegak menatap langit dengan bambu kuat sebagai penopangnya, dengan berbagai ukuran dari kecil hingga sedang dari sedang hingga besar dari besar hingga tak hingga.

Gapura-gapura yang bulan juli lalu telah tampak lapuk dan kusam serta berdebu dimakan waktu kini terlihat lebih merona bersinar. Berseri-seri seperti wajah gadis remaja yang memakai produk kosmetik seperti iklan di tv. Jika demikian biasanya pujangga akan berkata ‘wajahmu mengalihkan duniaku’. Dengan warna wajib merah putih dipadu dengan warna-warni lainnya membuat gapura-gapura terlihat gagah mempesona.

Memasuki parit 4 Pulau Kijang, mulai terdengar iring-iringan drum band yang dipukul dengan semangat empat lima. Menggelegar memecah langit.

Meski hujan deras sempat mengguyur Pulau Kijang tapi itu tak lantas menyurutkan semangat 45 peserta karnaval. Selesai hujan turun kembali mereka turun kejalan demi melanjutkan perjuangan. (kok stop sih, kenapa gak maju aja? Yaiyalah nanti bedaknya luntur dan alatnya rusak emang lu mau tanggung jawab?)

Parit 3, yaitu tepatnya di kantor camat Reteh adalah tempat start dan finish bagi peserta karnaval. Rute yang jauh itu ditempuh dengan berjalan kaki dengan semangat menggebu-gebu. Dengan menenteng drum, pianika, memakai kostum-kostum unik, membawa meriam kaleng, meriam bambu, hingga tank-tank unik mereka bersemangat tanpa mengenal lelah demi memperingati perjuangan-perjuangan pahlawan Tempoe Doeloe.

Orang-orang tua, anak-anak, pemuda-pemudi menonton ditepi jalan dengan bersorak-sorak gembira melihat anak-anak, adik-adik, teman-teman mereka berkarnaval. Orang tua mana yang tak bangga melihat dibarisan itu ada salah seorang anaknya.

Tampak dibarisan itu penjual jamu dengan gayanya yang anggun mempesona membawa bakul yang telah kosong digendong dibelakang. Juga tampak soekarno muda melintasi jalan memakai sepeda bersama seorang koboi yang membawa senjata bersama temannya.

Gadis-gadis cantik yang membawa tongkat panjang yang dimain-mainkan dengan indah memimpin pasukan pemukul drum dan peniup pianika. Oooh ingin rasanya menjadi salah satu diantara mereka.
Sampai di finish mereka kembali beratraksi didepan dewan juri. Ditutup dengan penampilan mempesona dari SMAN 1 RETEH. Grup drum band masuk kemudian diiringi iringan drum band membentuk lingkaran memenuhi lapangan kantor camat. Beberapa mayoret memain-mainkan tongkatnya memberi intruksi dan menari dengan indah. Lalu dua orang pembawa drum paling besar maju ketengah-tengah lapangan dan meletakkan drumnya saling berhadapan. Setelah itu si Mayoret cantik menaiki drum dan menari-nari diatasnya dengan iringan lagu oplosan dari pianika. Penonton pun bersorak gembira melihatnya.

Previous Post
Next Post

0 komentar: