Monday, December 26, 2016

MENGUAK BERBAGAI SUDUT PANTAI SARI RINGGUNG DAN PULAU TEGAL


Langit cerah biru di Bandar Lampung, mentari pagi yang menyibakkan sinarnya disela dedaunan. Bus berwarna biru langit, menghantarkan melewati tanjakan dan turunan serta kelokan yang membuat badan oleng kekanan dan kekiri kala bus berbelok di kelokan tajam. Menikmati pemandangan bukit-bukit dengan pepohanan hijau serta batuan cadas yang membuat mata celingak-celinguk ke arah jendela.

1,5 jam waktu yang dibutuhkan dari Bandar Lampung menuju wisata Pantai Sari Ringgung yang terletak di Desa Sidodadi, Pesawaran. Harga tiket masuk Pantai Sari Ringgung, tarif untuk perorang 10 ribu rupiah, motor 5 ribu rupiah, mobil 10 ribu, bus sedang 200 ribu dan bus besar 250 ribu. Harga dapat berubah sewaktu-waktu.

Memasuki kawasan Pantai Sari Ringgung, mata disuguhkan pemandangan yang akan membuat insan kekinian merogoh kocek mengambil kamera, birunya lautan, halusnya pasir putih, dan debur ombak di pesisir. Kapal-kapal berwarna-warni dengan bendera merah putih terlihat berjejer di dermaga, menanti penumpang yang ingin mengekplore Pulau lain yang tak jauh dari Sari Ringgung.

Berfoto atau selfie merupakan aktivitas yang tidak bisa dipisahkan oleh manusia zaman sekarang, dimanapun, kapanpun tanpa mengenal siapapun. Apalagi ketika sedang perjalanan, setiap hal adalah momen yang tidak dapat dilewatkan, spot selfie adalah hal yang biasa dicari-cari.

Berfoto di tepi pantai dan merasakan deburan ombak yang menyapu jejak-jejak yang ditinggalkan ditambah dengan semilir angin laut, apalagi terdapat background Pulau-pulau yang berada diseberang Sari Ringgung.

Untuk mendapatkan jangkauan pandangan yang lebih luas, pengunjung dapat mendaki Puncak Indah, dimana dari Puncaknya bisa melihat pemandangan Anak Gunung Krakatau yang perkasa. Bahkan tak perlu sampai puncak, di beberapa tempat tertentu wisatawan bisa melihat seluruh Sari Ringgung beserta gugusan Pulau-pulau yang ada disekitarnya. Jalan menuju puncak sebagian sudah diperkeras, dan diberikan tangga-tangga untuk memudahkan pengunjung mencapai puncak.

Tak cukup hanya Sari Ringgung, diseberangnya membentang Pulau Tegal. Untuk sampai ke sana, pengunjung bisa menyewa perahu, penduduk disini menamakannya dengan Taksi Perahu. Mencapai Pulau Tegal harus menyeberangi laut dengan gelombang yang lumayan besar, acapkali pakaian basah lebih dulu sebelum sampai ke Pulau. disarankan kepada pengunjung untuk tidak menjilt bibir, karena pasti akan terasa asin.

Butuh waktu kurang lebih 15 menit untuk mencapai pulau tegal, sewa taksi sekitar 200 ribu yang mampu menampung sebelas orang. Ditengah perjalanan pengunjung bisa menikmati pesona Masjid Apung Al-Aminah dan juga keramba yang sekilas mirip rumah di tengah laut.

Deburan ombak yang tenang. Air laut yang jernih diwarnai dengan hamparan pasir putih yang lembut dan luas. Serta panorama bahari bawah laut yang mengagumkan. Membias mata orang yang memandang dengan keindahan terumbu karang yang tersembunyi. itulah sedikit gambaran dari keindahan pulau Tegal yang kurang diperhatikan oleh pemerintah.

4
Pulau Tegal masih belum begitu terekspose, Lebih dari pada itu, Pulau Tegal memang menyimpan surga tersembunyi, beranjak dari Labuan Apung, menggunakan taksi perahu selama 15 menit, terdapat area snorkeling yang terletak di kawasan Batu Payung, memiliki biota laut yang kaya dan ekosistem yang beragam, tak perlu menyelam terlalu dalam karena surga bawah laut ini bisa dinikmati bahkan dari kedalaman kurang dari satu setengah meter.

5
Biasanya taksi perahu juga menyewakan peralatan snorkeling, jadi tidak perlu repot-repot mencari kesana kemari, cukup membayar 40 ribu rupiah pengunjung bisa menikmati karang-karang di Batu Payung, bahkan nahkoda perahu bersedia jika pengunjung memintanya menjadi guide.

Hutan yang masih rimbun dengan pemandangan yang hijau asri menambah keindahan desa Gebang. Pulau dengan luas + 98 hektarare yang dihuni oleh 36 kepala keluarga dengan jumlah sekitar 100 penduduk ini, mayoritas bermata pencaharian sebagai nelayan dan juga sebagai petani sayuran. Penghasilan mereka sebagai nelayan dan petani belum mencukupi kebutuhan ekonomi.

Nurjani, nahkoda taksi perahu menuturkan penghasilan perbulannya hanya mencapai 600 ribu, itu pun hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan dapurnya saja, belum lagi untuk membeli bahan bakar minyak. Ia berharap pemerintah mencanangkan program agar penduduk Pulau Tegal tidak tertinggal, “meskipun kita sedikit, tapi kan kita masih rakyat Indonesia,” ujar Nurjani.


Oleh: Kelompok 6 (Ifroh, Nafi, Hani, Kristina) PJTLN TEKNOKRA 2016
Previous Post
Next Post

0 komentar: