Tuesday, June 15, 2021

Kursus Online Apakah Efektif?

 


Di masa pandemi ini semuanya serba online, mulai dari sekolah online, kuliah online, tes online, dan online-online lainnya, termasuk salah satunya adalah kursus online. Lalu muncul pertanyaan, kursus online apkah efektif? Baiklah, aku akan bahas hal ini berdasarkan pengalaman pribadi dengan pertimbangan dari berbagai sisi.

Untuk menjawab kursus online apakah efektif, ada banyak sisi yang harus dilihat. Aku sendiri mengikuti kursus online bahasa inggris, tepatnya belajar tentang soal-soal structure untuk tes TOEFL. Ya, aku mengakui jika nilai TOEFL ku sangat jeblok di bagian structure.

Kursus online itu ada sisi positif dan negatifnya. Sisi positif, yaitu biaya yang murah, dan fleksibel. Kita akan bahas satu per satu. Tentunya pembahasan ini merujuk dari kursus ku terkait structure untuk TOEFL.

Baca Juga: Cara Tes TOEFL di Pekanbaru

Nah di tempat aku kursus ini menawarkan pembelajaran selama lima hari dalam satu minggu, Hari Sabtu dan Ahad libur, selama 1 bulan, dengan biaya Rp200 ribu. Setiap hari pihak pengajar akan memberikan bahan berupa video melalui Google Classroom. Peserta tinggal menonton dan mempelajarinya.

Masalah waktu sangat fleksibel, peserta diberi kebebasan ingin belajar kapanpun dan dimana pun, tanpa ada paksaan. Jika ada pertanyaan yang ingin ditanyakan ada group WhatsApp tersendiri untuk menanyakannya. Jadi penyedia jasa hanya memberikan bahan untuk dipelajari dan siap untuk ditanyai.

Kendati demikian, para pengajar di kursus online tersebut seolah-olah tidak peduli  dengan kemajuan para peserta kursus. Mau belajar atau tidak ya terserah, mereka hanya memberikan bahan untuk dipelajari. Saat ditanya di dalam grup pun responsnya cukup lama, pernah aku bertanya pagi, dan dijawab keesokan harinya. Tanya Google ternyata lebih cepat.

Selanjutnya, untuk memutuskan mengikuti kursus online, kita dituntut untuk konsisten, dan mengandalkan diri sendiri. Ini benar-benar berat, karena tidak ada tekanan alias sangat fleksibel dan tidak ada yang menegur, jadilah malas-malasan.

Seperti aku misalnya, belajar hari pertama sampai kelima cukup lancar, tidak ada kendala. Tapi di hari selanjutnya muncul rasa malas, dan suka menunda-nunda. Akhirnya banyak materi yang belum sempat kupelajari dan menumpuk. Apakah saya dimarahi oleh pengajar? O tentu tidak. Aku tidak menyelesaikan kursusnya, karena berpikir bisa aku bisa menyelesaikannya kapan pun aku mau di masa yang akan datang. Meskipun demikian, aku tetap dapat sertifikat.

Beberapa waktu kemudian, setelah mendapatkan sertifikat . Aku berniat untuk membuka kembali materi-materi yang telah diberikan melalui Google Classroom, dan tahukah Kamu, materi itu sudah hilang dan tidak bisa diakses.

Awalnya aku pikir, materi yang diberi bisa diakses kapanpun meskipun sudah selesai, justru malah sebaliknya. Kelas selesai, link menuju materi tidak dapat diakses kembali. Aku juga mencoba menghubungi penyedia kursus online, tapi tidak mendapatkan respons.

Aku tidak menyalahkan penyedia kursus online, tapi aku menyalahkan diriku yang tidak konsisten, menunda-nunda pembelajaran, bermalas-malasan, dan menggampangkan segalanya.

Andai waktu bisa diulang, aku tidak akan menunda-nunda pembelajaran dan mengunduh semua materi pembelajaran, sehingga uang Rp200 ribu yang tak seberapa bisa lebih bermanfaatkan dan tidak sia-sia.

Jadi kesimpulannya, kursus online apakah efektif? Bagi aku tidak.

Namun menurutku, kursus online bisa menjadi efektif jika kita bisa konsisten dan memilih kursus online secara selektif agar semuanya berjalan dengan lancar dan hasil yang diinginkan bisa di dapatkan. Dari pengalamanku tersebut, aku memperoleh pembelajaran, dalam memilih kelas online yang harus dilakuan adalah:

1.     Tanya dengan detail

Tanyakan kepada penyelenggara kursus online, berapa yang harus dibayarkan, seperti apa sistem pembelajarannya, kapan waktu pembelajaran, apakah materi bisa diunduh dan diakses  kapan saja, serta apa hak dan kewajiban dari pengajar dan peserta. Semuanya harus jelas.

2.     Konsisten

Pastikan Kamu bisa konsisten dalam mengikuti kursus online. Jangan menggampangkan kursus online. Hal ini benar-benar bisa menjebak Kamu dalam lubang kesia-siaan. Jangan menunda-nunda tugas dan pembelajaran.

Sekian beberapa pengalamanku saat kursus online, semoga sobat pembaca bisa belajar dari kegagalan orang lain. Kamu tidak harus gagal dulu untuk mendapatkan pengalaman, karena kegagalan orang lain juga bisa dijadikan guru terbaik.

Previous Post
Next Post

0 komentar: