Friday, August 18, 2023

Jalan-jalan Seharian di Tempat Wisata Populer Kota Solo


Balai Kota Solo
Di episode jalan-jalan kali ini, aku ingin berbagi cerita tentang pengalamanku jalan-jalan seharian di tempat wisata populer di Kota Solo.

Memang sudah hampir satu tahun aku tinggal di Kota Solo. Tapi belum semua tempat aku jelajahi. Di tulisan ini, aku akan menuliskan sepenggal cerita bersama Penyiar Radio berbakat, Hany yang jauh-jauh datang dari Yogyakarta untuk jalan-jalan seharian di tempat wisata populer di Kota Solo.

Kemana aja kita seharian? Karena Hany mengatakan cukup mendadak ke Kota Solo, jadi mau tidak mau otakku yang nggak seberapa ini pun berpikir keras ke mana aku harus mengajak Hany jalan-jalan seharian dan mengunjungi tempat wisata populer Solo.

Hari itu, Hany sampai di Stasiun Solo Jebres hampir tengah hari. Jadi aku mengajaknya makan siang tak jauh dari stasiun, tepat di depan stasiun yaitu Pasar Jebres.

Nomimono Food and Factory

Ramen Nomimono Food and Factory
Kami naik ke lantai dua dan memesan ramen di Nomimono Food and Factory yang berada di lantai dua Pasar Jebres.

Dari sini, kita bisa duduk sambil menikmati lalu lalang kendaraan di bawah sana, serta melihat jelas aktivitas orang-orang yang keluar dan masuk stasiun.

Pasar Triwindu

Pasar Triwindu


Meskipun sudah hampir satu tahun di Solo, tapi jujur aku baru kali ini benar-benar masuk ke dalam Pasar Triwindu.

Ketika memasuki pasar, aku seolah-olah kembali ke zaman dulu. Peralatan-peralatan antik, gelas-gelas yang hanya ada di rumah nenek, patung-patung pengantin Jawa, dan aksesoris-aksesoris jadul dipajang dan dijual.

Kami berkeliling Pasar Triwindu. Meskipun hanya membeli beberapa cincin di salah satu toko barang antik, kami cukup puas menikmati pengalaman menjelajah masa lalu secara sekilas.

Pasar Triwindu

Patjar Merah

Hany khusus datang ke Solo untuk hadir dalam pameran buku Patjar Merah. Jadi seusai dari Pasar Triwindu kami langsung tancap gas menuju lokasi diadakannya agenda Patjar Merah.

Ketika kami di sana, ada seminar-seminar yang bisa diikuti. Tapi kami memilih untuk melihat buku-buku yang dipamerkan dan dijual.

Cukup lama kami memilih buku-buku di Patjar Merah, alhasil meskipun awalnya hanya berniat untuk menemani Hany, aku jadinya juga ikut membawa pulang beberapa lembar buku.

Patjar Merah

Iven Patjar Merah ini merupakan festival kecil iterasi dan pasar buku keliling nusantara. Di Solo, acara ini diadakan 1  - 9 Juli 2023 di Ndalem Djojokoesoeman.

Teman-teman kalau ingin ke Solo, cek-cek juga ya iven-iven yang sedang berlangsung, jadi sambil menyelam bisa minum air. Apalagi Solo termasuk kota yang kerap mengadakan pertunjukan dan festival.

Pasar Klewer

Pasar Klewer
Setelah dari Patjar Merah kami menuju Pasar Klewer, ya nggak beli apa-apa, jalan-jalan aja karena nggak tahu ke mana. Di sini merupakan syurganya pencinta batik.

Beragam pakaian, dari baju anak-anak sampai dewasa juga ada. Dari baju daster hingga baju kondangan semua tersedia, dan harganya murah-murah. Tapi di sini kemampuan menawarmu diuji.

Selain menjual pakaian, Pasar Klewer juga menjual oleh-oleh berupa makanan juga. Kalau ke sini, jangan hanya fokus di area berjualan pakaian saja, naik juga ke tangga-tangga selanjutnya dan temukan apa yang Kamu inginkan.

Di sini, lengkap, ada juga foodcourt-nya. Kalau mau belanja pakaian dan makanan, di sini sudah tersedia.

Di tempat parkir yang berada di depan Pasar Klewer aku dan Hany menjajal es dawet Rp5 ribu. Rasanya seger dan mak nyess.

Masjid Sheikh Zayed Solo

Masjid Sheikh Zayed Solo
Setelah dari Pasar Klewer, aku mengajak Hany untuk mengunjungi salah satu ikon Kota Solo yang masih terbilang baru, yaitu Masjid Sheikh Zayed Solo.

Kalau orang mungkin lebih suka menyebutnya sebagai Masjid Jokowi, nggak tahu kenapa, kalau aku bilang sama orang tuaku Masjid Sheikh Zayed Solo, mereka tidak tahu. Tapi kalau kubilang Masji Jokowi atau Masjid Arab pasti langsung tahu.

Di sini kami menikmati waktu asar dan maghrib. Karena sudah menjadi salah satu destinasi wisata Kota Solo, saat akhir pekan sudah bisa dipastikan Masjid Sheikh Zayed pasti sangat ramai.

Kalau ke sini hati-hati, jangan sampai berpisah karena ketika ke sini, ada orang tua yang kehilangan rombongannya. Jika membawa anak kecil hati-hati juga, agar tidak tercebur di kolam yang mengelilingi sekitaran teras masjid.

Balai Kota Solo

Sambil menunggu jadwal kereta Hany yaitu sekitar pukul 9 malam, kami menghabiskan waktu di halaman Balai Kota Solo.

Duduk di atas rumput hijau sambil bercengkerama membahas berbagai banyak hal. Ada cukup banyak orang yang juga menikmati waktu di halaman Balai Kota Solo.

Demikianlah kisah jalan-jalan seharian mendadak di tempat-tempat populer di Kota Solo. Sampai jumpa di tulisan selanjutnya.


Latest
Next Post

0 komentar: